Skip to main content

Rumah Mungil


Manado, Wednesday, July 22, 2009 at 11:24pm

tepatnya dua kali sudah kaki menginjakan kaki ke rumah mungil itu
kali pertama empat bulan yang lalu dan kali kedua adalah sore ini wajah mungil malaikat-malaikat kecil itu masih ada yang tersimpan baik di memory kepala ini empat bulan lalu masih ada tubuh mungil hitam manis TIARA namanya...persis dengan namanya malaikat mungil itupun bersinar, suaranya pun lembut..ketika dia bernyanyi lagu ibadah pun sempat membuat tubuh ini bergetar...semuanya telah berlalu..pada hari itu juga ku tahu bahwa dia tidak bisa survive lagi..."sisa menunggu hari" kata seseoarang bertopi putih diatas kepalanya bagaimana perasaan orang tuanya, bagaimana perasaan anak semungil itu... kisahnya pun sangat memilukan untuk biaya pulang pergi rumah sakit saja, ayahnya mesti menjual beberapa buah seng atau atap rumah milik mereka.. sore ini, untuk menyambut hari anak nasional mereka mengadakan lomba mewarnai, lomba yang sama persis pada saat mempenringati hari kanker anak internasional beberapa bulan lalu... sore ini aku punya kawan baru namanya melania "tak hentinya ngobrol", glen "yang suka senyum dan bergaya foto model", michele "yang selalu ingin masuk tv", sherina "yang pemalu, novri "yang cita-citanya ingin jadi pendeta....mereka semua lucu-lucu...dibalik itu semua mereka harus menahan perih pedihnya penderitaan mereka.. infus, jarum sunti, kasur berbungkuskan kain putih khas rumah sakit, ruangan kecil seadanya untuk di pakai berbagi dengan yang lain..begitulah gambaran benda-benda yang menemai keseharian mereka di dalam rumah mungil itu... ibu ayah mereka bergantian menjaga putra putri kesayangan mereka dengan wajah yang selalau tersenyum..mungkin sudah habis air mata itu untuk menangis... oh iya ketika ku coba bertanya ingin jadi apa mereka besar nanti?semuanya pun punya masing-masing keinginan, ingin jadi dokter, ingin jadi tentara, ingin jadi pendeta dan masih banyak lagi... sepercik harapan hidup mereka dari hal kecil yang mereka cita-citakan memacu mereka untuk tetap menggerakan tubuh mungil mereka HARI ANAK NASIONAL yang jatuh tepat esok/23 juli tidak menjadi sesuatu hal yang spesial bagi mereka...nothing change sebelum pulang, sore itu satu persatu ku hampiri dan salam tos pun jadi pilihan untuk say good bye dan see you buat mereka semua...yang teringat jelas..sikap glen ketika aku akan pulang, seperti biasa dengan gaya foto modelnya sambil menempelkan jari telunjuknya ke pipinya dia pun berkata bye..bye..bye.. entah kapan lagi angin akan membawaku untuk menghampiri mereka..esok, lusa, minggu depan, minggu ini entahlah,.. satu hal lagi..melania ingin jadi wartwan katanya....

Comments

Popular posts from this blog

The Lucky One

"finding the lights means you must pass through the deepest darkness" Ini pertama kalinya saya mereview film drama bertemakan cinta, yang memenangkan beberapa penghargaan Teen Choice Award. Mungkin akan terdengar sedikit aneh yah, tapi bagaimanapun juga pesona seorang Zac Efron dalam film percintaan tetap saja jadi daya tarik sendiri bagi penggemar remaja hingga dewasa. Dalam film ini, Zac Efron (Logan) memerankan seorang marinir yang baru saja kembali dari perang di Irak dan lawan mainnya Taylor Schiling memerankan Beth. Film ini meneceritakan keberuntungan seorang marinir bernama Logan yang lolos dari maut berulang kali sejak dia menemukan sebuah foto di medan perang, foto seorang perempuan yang tidak pernah dikenalnya. Logan yang terus berusaha mencari dengan menggunakan semua petunjuk yang terdapat dalam foto itu. Akhirnya logan memutuskan untuk berjalan kaki untuk mencari perempuan di dalam foto itu. Sesampainya di sebuah kota bersama anjing peliharaannya,

The Pursuit of HappYness

Jika disuruh menyebutkan siapa aktor favorit saya, Will Smith akan menjadi salah satu yang saya sebutkan setelah Tom Hanks. Bagaimana dengan aktris, jika aktor saya punya banyak jagoan maka saya hanya akan memilih Helena Bonham Carter sebagai aktri favorit saya, Peran Helena dalam Fight Club (1999),Sweeney Todd: The Demon Barber of Fleet Street (2007) dan yang paling baru The King's Speech (2010)membuat saya langsung jatuh cinta pada aktris kelahiran Golders Green, London, empat puluh enam tahun lalu. Kali ini saya akan coba mereview film karya Gabriele Muccino bergenre drama keluarga berjudul The Pursuit of HappYness. Film ini mungkin tidak begitu terkenal seperti The Departed, Apocalypto, Pans Labyrinth, dan Pirates of The Carribean; Dead Man's Chest yang release di tahun yang sama. Film yang diangkat berdasarkan kisah nyata ini ditulis dengan begitu menarik oleh Steve Conrad dari buku yang berjudul sama. Film yang mengisahkan perjalanan hidup Chris Gardner ini diperankan

Hara-Kiri: Death of a Samurai

Mungkin masih lekat dalam ingatan kita, bagaimana kisah The Last Samurai (2003) yang dibintangi oleh Tom Cruise dan Ken Watanabe. The Last Samurai banyak mengangkat keadaan kultural dan segala intriknya pada masa transisi pasca restorasi Meiji. Kali ini saya tidak akan membahas apa yang terjadi dalam film The Last Samurai, kali ini saya akan mengangkat hal yang lebih detail tentang kehidupan seorang Samurai pada masa Shogun berkuasa. Hara-Kiri: Death of a Samurai inilah judul film yang akan kita bahas kali ini. Disutradarai oleh Takashi Miike dan berlatar belakang Jepang sebelum restorasi Meiji. Hara-Kiri adalah film yang diangkat dari sebuah novel karya Yasuhiko Takiguchi dengan judul Ibun rônin-ki sedangkan skenario nya ditulis oleh Kikumi Yamagishi. Film yang dibintangi Kôji Yakusho, Eita dan Naoto Takenaka ini diproduksi oleh Recorded Picture Company bekerja sama dengan Sedic International dan Amuse Soft Entertainment dengan durasi hampir dua jam. Bergenre drama film ini menyaji