Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2011

Jatuh Cinta Pada Bintang Jatuh

Jiwanya penuh damba Relungnya ingin penyejuk Cukup memandang langit dengan indah rasi bintangnya Jiwanya pun penuh cinta Layaknya teater empat dimensi Akupun ikut terbang dalam pesona bintang yang melayang Tubuhku layaknya bintang lain yang bisa menangkap kecepatan cahaya Akupun jatuh cinta Lunglai, entah raga masihkah ada Aku pun dibawa menikmati indahnya melesat jatuh Aku terhempas, aku tersedu, oh bintang jatuh Hai bintang jatuh bawa aku pergi bersamamu Tak terdengar dan jauh tertinggal Oh bintang jatuh kembalilah Aku jatuh cinta pada bintang jatuh

Surat Untuk Simfoni Fiona

do re mi fa so la si do tidak terbatas bagai tangga nada atau tingkatan oktaf suara lantangnya membahana memecah, membongkar, meruntuh dengan sebait syairnya senar senar jiwa yang fals perlahan merdu teriaknya kencang, bullshit dengan gombal tak perlu rayu dari suara suara merdu hanya inginkan simfoni ansambel instrumental berbeda petik, dentum, dan gesekan... namun indah bermakna untuk alunannya sang simfoni fiona

Surat Tidak Sempurna Part 2

Bukan Pemikir Yang Baik Saya suka main tebak tebakan Berikan saya sedikit petunjuk Saya Akan mencoba menjawabnya' Saya tidak ingin mengira ngira atau berspekulasi bodoh Bukan Pendendang Yang Baik Saya suka Bernyanyi lagu sedih namun bukan bersedih sekedar melantun untuk menghibur saya tidak bernyanyi untuk bersedih atau berpura pura gembira Bukan Penulis Yang Baik saya suka menulis namun tidak membohongi bahkan berdusta tidak juga sekedar mencorat coret pena untuk kisah cinta atau berpura pura jadi tokoh romantis dalam cerita Bukan Siapa untuk anda saya tidak menggumamkan seberapa banyak saya mengingat saya menyimpannya dalam keyakinan saya tidak untuk saya coret dalam ingatan dan terlupakan

Surat Tidak Sempurna Part 1

Sudut Lain Cahaya, 11 April 2011 Untuk Senandung Terkasih Yang Indah Terhenyak jika ini yang menjadi kitab suci tak pantas jika kalimat kemarin terucapkan kasih diluar sempurna nyaris cacat dari sudut pandang lain yang maha sempurna Entah kemana akan dibawa akhirnya maksudnya pun tak tergambarkan bukan karena tidak tahu tapi karena menanamkan sebuah keyakinan akan hal hal yang tak patut ditebak karena menurutnya ilmiah butuh kalkulasi dan penjelasan teoritis untuk bisa merasakannya namun alur yang saya raskaan tertulis di dalamnya bukan hal imaji nafsu karena ragawi hal bahagia jujurnya saat dipertanyakan buat apa ragu karena telah dijawabanya pastinya diluar sempurna hingga rasanya tak pantas bertutur cinta karena bukan tokoh cerdas seperti dibukunya hanya tokoh biasa yang ingin punya rasa dari pergolakan hina yang terus diperolok baikkah nilai ujian kali ini belum pantas rasanya butuh hal ekstraordinari dan berbesar hati memberikan kebebasan untuknya analisa kembali untuk saya sudah

Breakday Quiz

Quiz malam ini berhasil membuat saya terjaga hingga dini hari. Sejak pukul 19.51 Wita, saat ujian mendadak ini diumumkan, badan ini belum seutuhnya bisa mendinginkan panas. Tidak jadi soal yang berlebihan untuk ikut ujian yang satu ini, tidak ada sama sekali motivasi penghalang saya mengambil tas dan merapikan sebuah komputer jinjing masuk ke dalam deuter berumur empat tahun yang mulai lusuh. Karena masih bercelana pendek dan berkaos oblong saya putuskan untuk melanjutkan cardio excercise malam hari, walaupun malam sebelumnya sudah melakukan hal yang sama dan hampir saja membunuh orang dijalan. Tidak ada referensi harus kemana, untuk bisa mendapatkan kertas ujian yang diwajibkan kepada saya, yah..alhasil saya pun harus mencuri di salah satu situs share file gratis, maklumlah saat ini kementerian yang ngurusin soal proteksi karya karya orang itu lebih getol ngurusin situs porno. Sepanjang jalan saya masih terus bertanya ujian apa yang saya dapatkan hari ini, namun belum terbayang sediki

Saya Tidak Malu

Cemooh mulut ke mulut masuk ke kuping cermin antoginis diri nampak wajah memerah seperti baru saja keluar dari neraka hahahahaha....aku membawa segenggam api kiranya seperti itu rasa cemooh tapi anda pernah tahu rasanya berbesar hati hahahahaha....tidak ada rasanya namun tak perlu merasa seperti ke neraka alurmu telah ditentukan namun bukan sinetron yang melebih lebihkan kadang kurang realitas atau kedekatan sosial harusnya bisa lebih baik atau satau sama sekali tidak melakukannya yah...mati saja tidurlah selama lamanya buat apa ikut seperti hamster hamster yang asik berlari lari dalam roda gilanya mati membusuk dalam mimpimu mengapa malu jika itu mulia tak pernah berikan pinta untuk baik tak pernaih pinta untuk buruk tak pernah pinta cinta tak pernah pinta derita hanya mengemis untuk yang terbaik yakinkan diri agar manusia yang lain menerima cemooh yang sama tidak maksud mendendam atau ingin membakar mulut mulut berdosa tunjukkan kesamaan yang tak dibeli dengan cerdas dan harta saya t

Halaman 45

Usai mencuri diam terduduk mengamati benar benar khusyuk karena ujian yah walaupun mencong kiri kanan efek pantat panas efek backsound franki sahilatua buat mata jadi empat tetap tidak ngaruh usai maksimalkan kerja otot agar tetap hidup sungguh luar biasa suaranya samapi lupa untuk sekedar cuci muka dekil, celana pendek dan sendal jepit, untungnya tidak pake singlet hasil curian terus diamati dengan sesekali meneguk secangkir kopi satu persatu hasil curian ini saya telaah dan coba untuk menuliskannya dalam bahasa manusia biasa ah saya potong potong saja supaya mudah membawanya ukurannya cukup besar hingga kulkas dua pintu pun lewat bagian pertama cukup berat hingga harus berbahasa dewa yang kedua sebenarnya ringan tidak seberat bobot tubuh yang sebeanrnya mulai turun pasti namun tetap saja tergambar dengan bahasa jiwa yang mencari mencari bagian manusia yang lain yang sampai hari ini sebagian manusia tidak temukan ah bukan tidak menemuka sebenarnya, kata yang tepat mungkin belum manusi

Salah Tafsir

Manusia tidak lebih dari hewan yang berakal dan bernafsu kelewat pandai hingga sulit membedakan nafsu dan hal lain terlalu melow hingga pingsan dalam tangisan cinta auh auh...terlalu puitis hingga memuakkan Manusia tidak lebih dari segumpal daging dan darah yang bernyawa hidup penuh semangat hingga lupa menunduk terlalu angkuh akan kemolekan pinajaman dagingnya sungguh kasihan Manusia tidak lebih dari bangkai yang bergerak peti matinya lupa dibawa serta bau busuknya menembus kafan terlalu banyak keinginan ketika masih bernafas Manusia tidka lebih dari dua pertiga air yang kotor lupa didoakan bahkan hilang keyakinan air suci yang selalu dibawanya ibadah ragawi hingga seperti air selokan Manusia tidak lebih dari whiteboard yang dekil tulis sana tulis sini tak apalah bisa dihapus satu waktu tak akan bisa kembali mulus Manusia harusnya yakin akan dongengnya sendiri menjalani bukan menghindarinya maklumlah pengecut selalu ingkar akan keberadaannya Manusia harusnya rela akan air mata sebena

Sebuah Surat Cahaya

Bukan hal yang imajiner ataupun mimpi tidak akan terasa seperti serangan jantung Bukan kata kata indah yang terangkai untuk menipu bahkan bukan pula sentuhan ragawi yang semu ini dekapan jiwa yang abadi Keyakinan akan eksistensi jiwa yang dihormati bukan kekaguman ragawi karena saling berbalas pandang atau bahkan kemesraan layaknya dua sejoli  ini sebuah keyakinan jiwa Bukan hal yang diniatkan simpati dan dibalas dengan simpati  dan pastinya bukan sekedar mengasihani apa lagi mengemis kasih yang terkasihi ini adalah hadiah dariNya karena gerak jiwa Anda yakin itu cinta atau ternyata nafsu ah sangat biasa untuk sulit membedakannya kesedihan masa masa lalu memberi pelajaran  bukan hanya sekedar ditangisi dan dibawa sampai mati ini adalah puncak pikiran dalam bersikap Terkagum pada sosok jiwa yang bukan bayang sosok tangguh tak gemar menangisi diri atau bahkan meghakimi karena keraguan itu hanya sekedar emosi, sangat jauh dengan keanggunan jiwa yang dikenal Suara indah dongengmu bukan gom

Ilmuwan Fotografi

Sebuah sore yang tidak seperti biasanya saya duduk di sebuah kafe di satu satunya tempat yang masyarkat setempat menyebutnya sebagai mall. Bukan tanpa alasan saya akhirnya harus duduk di kafe yang tergolong mewah ini, yah bisa dilihat dari menunya yang menunjukkan nominal puluhan ribu rupiah untuk secangkir kopi kecil, entah dibuat dengan apa kopi itu. Lima menit duduk di sebuah pojok saya tidak menemukan kenyamanan di tempat ini walau duduk diatas sofa empuk berbalut bludru merah marun dan lengkap dengan sedikit pemandangan manusia manusia cantik bercelana super pendek khas anak muda zaman sekarang. Sore itu harusnya saya berada di tempat biasanya dimana saya melakukan rutinitas pembunuh waktu untuk sedikit menggerakan otak agar tidak membusuk didepan tv dan diatas bantal, kafe yang saya maksud milik seorang senior saya di kampus tidak begitu mewah, saya mengkategorikannya sebagai kesederhanaan yang indah, yah jika dibanding bandingkan jelas terlihat jomplangnya kafe mewah tadi dan ka

Tak Sama

Apa yang membuatmu menghakiminya? karena sama Apa yang membuatmu yakin kemudian berpaling curiga? karena sama Apa yang membuatmu menjalaninya kemudian berlalu kemudian datang kembali? karena sama Kenapa saya bertanya akan penghakimanmu? karena tak sama Kenapa saya bertanya akan lirikan kecurigaanmu? karena tak sama Kenapa saya bertanya akan tekad dan konsistensimu? karena tak sama Kenapa saya bertanya, karena saya yakin akan jawaban Kenapa saya bertanya, karena saya yakin pada harapan Kenapa saya bertanya, karena saya tidak meragukanNya dan saya tidak pernah meragukanmu.