Skip to main content

Salah Tafsir

Manusia tidak lebih dari hewan yang berakal dan bernafsu
kelewat pandai hingga sulit membedakan nafsu dan hal lain
terlalu melow hingga pingsan dalam tangisan cinta
auh auh...terlalu puitis hingga memuakkan

Manusia tidak lebih dari segumpal daging dan darah yang bernyawa
hidup penuh semangat hingga lupa menunduk
terlalu angkuh akan kemolekan pinajaman dagingnya
sungguh kasihan

Manusia tidak lebih dari bangkai yang bergerak
peti matinya lupa dibawa serta
bau busuknya menembus kafan
terlalu banyak keinginan ketika masih bernafas

Manusia tidka lebih dari dua pertiga air yang kotor
lupa didoakan bahkan hilang keyakinan
air suci yang selalu dibawanya ibadah ragawi
hingga seperti air selokan

Manusia tidak lebih dari whiteboard yang dekil
tulis sana tulis sini
tak apalah bisa dihapus
satu waktu tak akan bisa kembali mulus

Manusia harusnya yakin akan dongengnya sendiri
menjalani bukan menghindarinya
maklumlah pengecut
selalu ingkar akan keberadaannya

Manusia harusnya rela akan air mata sebenarnya
air mata tanda bahagia bukan karena penyesalan atau ketidaksanggupan
sedikit lebih berani lah maksudnya
bukan posisi yang lemah atau melemahkan diri

Manusia dalah makhluk cinta yang luar biasa
hingga suka dan duka tidak jadi beda
hingga yakin dekap bukan cinta lagi
hingga pesona sekedar figura

Comments

Popular posts from this blog

The Lucky One

"finding the lights means you must pass through the deepest darkness" Ini pertama kalinya saya mereview film drama bertemakan cinta, yang memenangkan beberapa penghargaan Teen Choice Award. Mungkin akan terdengar sedikit aneh yah, tapi bagaimanapun juga pesona seorang Zac Efron dalam film percintaan tetap saja jadi daya tarik sendiri bagi penggemar remaja hingga dewasa. Dalam film ini, Zac Efron (Logan) memerankan seorang marinir yang baru saja kembali dari perang di Irak dan lawan mainnya Taylor Schiling memerankan Beth. Film ini meneceritakan keberuntungan seorang marinir bernama Logan yang lolos dari maut berulang kali sejak dia menemukan sebuah foto di medan perang, foto seorang perempuan yang tidak pernah dikenalnya. Logan yang terus berusaha mencari dengan menggunakan semua petunjuk yang terdapat dalam foto itu. Akhirnya logan memutuskan untuk berjalan kaki untuk mencari perempuan di dalam foto itu. Sesampainya di sebuah kota bersama anjing peliharaannya,

The Pursuit of HappYness

Jika disuruh menyebutkan siapa aktor favorit saya, Will Smith akan menjadi salah satu yang saya sebutkan setelah Tom Hanks. Bagaimana dengan aktris, jika aktor saya punya banyak jagoan maka saya hanya akan memilih Helena Bonham Carter sebagai aktri favorit saya, Peran Helena dalam Fight Club (1999),Sweeney Todd: The Demon Barber of Fleet Street (2007) dan yang paling baru The King's Speech (2010)membuat saya langsung jatuh cinta pada aktris kelahiran Golders Green, London, empat puluh enam tahun lalu. Kali ini saya akan coba mereview film karya Gabriele Muccino bergenre drama keluarga berjudul The Pursuit of HappYness. Film ini mungkin tidak begitu terkenal seperti The Departed, Apocalypto, Pans Labyrinth, dan Pirates of The Carribean; Dead Man's Chest yang release di tahun yang sama. Film yang diangkat berdasarkan kisah nyata ini ditulis dengan begitu menarik oleh Steve Conrad dari buku yang berjudul sama. Film yang mengisahkan perjalanan hidup Chris Gardner ini diperankan

Hara-Kiri: Death of a Samurai

Mungkin masih lekat dalam ingatan kita, bagaimana kisah The Last Samurai (2003) yang dibintangi oleh Tom Cruise dan Ken Watanabe. The Last Samurai banyak mengangkat keadaan kultural dan segala intriknya pada masa transisi pasca restorasi Meiji. Kali ini saya tidak akan membahas apa yang terjadi dalam film The Last Samurai, kali ini saya akan mengangkat hal yang lebih detail tentang kehidupan seorang Samurai pada masa Shogun berkuasa. Hara-Kiri: Death of a Samurai inilah judul film yang akan kita bahas kali ini. Disutradarai oleh Takashi Miike dan berlatar belakang Jepang sebelum restorasi Meiji. Hara-Kiri adalah film yang diangkat dari sebuah novel karya Yasuhiko Takiguchi dengan judul Ibun rônin-ki sedangkan skenario nya ditulis oleh Kikumi Yamagishi. Film yang dibintangi Kôji Yakusho, Eita dan Naoto Takenaka ini diproduksi oleh Recorded Picture Company bekerja sama dengan Sedic International dan Amuse Soft Entertainment dengan durasi hampir dua jam. Bergenre drama film ini menyaji