Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2012

Participatory Video, Mangrove Action Program (Part II)

Lanjut lanjut...mari menuliskan cerita dan kisah menarik dalam hidup, jika ada sedikit aspal yang menggunduk dan membuatmu hampir terjatuh, jagna khawatir karena tidak akan emmbuatmu berakhir. Setelah berdiskusi panjang soal ide cerita yang akan menjadi dasar film mereka, materi pertama pun selesai , ditutup dengan diskusi kelompok untuk merumuskan beberapa kalimat sebagai main outline setiap segment dari film mereka. Acara pun dilanjutkan dengan santap siang, dan kami harus bersama berjalan kaki menuju rumah Pak Arif yang sebenarnya menjadi markas pelatihan tersebut. Hehehehehe...tak apalah hitung hitung bakar kalori lebih banyak sebelum memasukkan kalori baru. (serius..gak dua kali deh kayak gitu mas bro sasli dan mba sist muthia) oh iya saya lupa memperkenalkann para prajurit yang hadir dan mengikuti kegiatan ini, baik saya akan memperkenalkan dari yang paling senior, Alwi Fauzy beliau adalah abang saya angkatan 95 ilmu komunikasi Unhas, saat ini berprofesi sebagai Jurnalis untuk

Participatory Video, Mangrove Action Project (Part I)

Semakin banyak saja aktivitas dan kesempatan untuk berbagi ilmu bersama dengan orang orang baru yang tidak pernah terpikirkan oleh saya sebelumnya. Kegiatan sosial yang didukung oleh lembaga asing yang concern terhadap masalah lingkungan khususnya pesisir. Salah seorang kawan yang sebelumnya pernah menjadi bagian kegiatan tersebut, mengajak saya untuk ikut berbagi ilmu dalam kegiatan tersebut. Uniknya adalah, jika tiap hari saya bertemu dan berbagi ilmu dengan mahasiswa mahasiswi, kali ini saya harus berbagi ilmu dengan ibu ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan pesisir. Participatory Video menjadi pilihan workshop yang diselenggarakan oleh lembaga bernama Mangrove Action Project (MAP) bekerja sama dengan CIDA (Canadian International Development Agency) dengan maksud untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir untuk memperlihatkan kepada khalayak akan kerja dan aktivitas masyarakat pesisir dengan sudut pandang subjektif mereka sebagai pelaku.

Hujan Semalam

Bukankah telah dijanjikan oleh langit yang merah pulang membawa hujan dengan dingin serta sejuknya angin yang menampar nampar pipi kulit mulai mendingin pikiran terbawa jauh melihati jalan yang tadi mungkin dilaluinya dilalui oleh hujan bersamamu merah langit tepat dibawah pondokku berharap malam ini mimpi akan membuat merah pipi hujan semalam begitu ceritanya kembali lah kapanpun kau mau selalu terdengar indah gemuruhmu selalu elok lukisan langitmu

Berjalan Cinta Kepadamu

Jika jiwa bisa berdoa semaunya tiap waktu dan tiap saat kepada penciptaNya jika tangis adalah bentuk pengaduan jika senandung adalah bentuk kerinduan Bahagiamu adalah keniscayaan jika materi tak bernilai apa apa lagi jika esensi hidup telah kita kecup maka semua raga pun pergi tak bernilai lagi Tubuh adalah titipan untuk dinyanyikan mendayu dayu suara puitisnya terlantu merdu dia untuk memujamu melangkah sepanjang jalanmu mengingat, membayangkan apa yang matamu saksikan kulitmu rasakan,telingamu dengarkan biarkan sejiwa menjadi surga biarkan seraga berjalan menemuimu suatu hari dan berujar kalimat merdu aku cinta kepadamu

ESOTSM Quote

How happy is the blameless vestal's lot! The world forgetting, by the world forgot. Eternal sunshine of the spotless mind! Each pray'r accepted, and each wish resign'd. by Alexander Pope "Blessed are the forgetful: for they get the better even of their blunders." ESOTSM "Constantly talking isn't necessarily communicating" ESOTSM

Brave

"There are those who say fate is something beyond our command. That destiny is not our own, but I know better. Our fate lives within us, you only have to be brave enough to see it." Princess Merida Kadang lingkungan tidak sepantasnya disalahkan dalam hal membentuk kepribadiaan, sikap dan jalan hidup yang kita pilih. Dibekali akal dan perasaan adalah hal yang padu untuk kita bisa menentukan sendiri arah hidup yang akan kita jalani, menanggung akibat dan merasakan pahit manisnya. Orang lain dan lingkungan kita adalah pelengkap akan jalan yang kita pilih, bahkan lebih dari itu mereka terkadang menjadi malaikat penolong bagi kita mungkin juga jadi layaknya iblis bertanduk yang siap membawa kita turun ke inti bumi. Berani, inilah judul yang dipilih Pixar Animation untuk film bergenre adventure fantasy barunya. Memilih cerita dari daratan Skotlandia Brave hadir dengan cerita yang sungguh biasa biasa saja, namun berhasil divisualisasikan dengan menarik. Adalah kisah seora

Is this Our Castle?

There are so many mistakes I've had, million of hurting jokes hundred sentences I've made, flowing out of the box of hope pieces thought that I've used to have a book of plan I've through with hundred trouble a thousand miles I've walked, memorable every place with different circumstances blissful and distressed laughing and crying you just lost your power down our castle need to build inside hope to pursue happiness is this our castle? yes, sure you just lost your power down and unconscious

Ted

Saya tidak tahu pasti jika film arahan Seth MacFarlan ini adalah film bergenre komedi fantasi pertama yang diperankan oleh aktor laga Mark Wahlberg, jarang saja saya menonton film yang dibintangi Mark Wahlberg dengan genre seperti Ted. Kita lebih mengenal Mark Wahlberg untuk film seperti Max Payne, Shooter, atau The Italian Job. Ditemani aktris cantik asal Ukraina, Mila Kunis, Mark Wahlberg yang berperan sebagai John Benneth diceritakan sebagai seorang pria yang berteman dengan seorang boneka beruang yang hidup dan bisa berbicara bahkan bertingkah seperti manusia. Ted nama beruang itu diisi suaranya langsung oleh sang sutradara Seth McFarlane. Film komedi dewasa yang berdurasi 106 menit ini, diisi dengan konflik antara John Benneth (Mark Wahlberg) dan Lorri Collins (Mila Kunis) yang telah berpacaran selama empat tahun dan Lorri menginginkan John lebih dewasa dengan meninggalkan Ted si boneka beruangnya yang telah menemani John sejak kecil. John yang tidak tega meninggalkan

tiga kata

Saat itu hanya tiga kata yang kemudian mempertemukan pembicaraan, lewat gerak jari jemari yang perlahan kaku tak sanggup berbicara. Adalah harapan yang terungkap dalam kalimat itu, for better future. Menemukan orang yang benar dalam hidup di mata Tuhan yang telah menggariskan jalan yang penuh cemooh dan kesombongan bergantian. Tangis untuk menguatkanmu, ketegaran adalah motivasi baru, kebahagiaan adalah milik bersama yang dibagi dengan tawa atau hanya sekedar senyuman, ingatkah? Mengejar impian di tanah peradaban yang berbeda, kembali beserta tangis, pelukan terkasih pun datang tak henti, menyeka setiap kepedihanmu. Melihat dengan kedua mata ini dirimu berlalu. Terus ada walau tangis dan tawa datang, bahkan hujan dan panas pun tak bisa menolak.

Behind Stand Behind The Yelow Line, Please

Selain di film The Terminal yang diperankan oleh Tom Hanks, kalimat peringatan diatas pernah saya baca pada saat mengantri di kantor homeland security, di San Francisco AirPort pada saat menuju negara bagian Oregon. Kali ini hal yang sama kembali datang sebagai ujian yang sangat berat untuk tidak jadi sekedar konsep akan masa depan tai sebuah perjuangan untuk mewujudkan. Peringatan datang agar pikiran dan tindakan dapat sejalan. Menahan diri bukanlah hal yang sulit. Menepuk nyamuk yang menghisap darah kita, adalah sebuah pilihan untuk mengakhiri sakit yang kita rasakan, bahkan dengan mengorbankan nyawa makhluk kecil itu. Mungkin bukan contoh atau perumpamaan yang tepat tapi paling tidak bukti pengendalian diri, perasaan dan perilaku bisa tercermin disana. Life is about waiting, menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya bukan menunggu akan apa yang telah diputar di masa lalu. Masing masing akan dapat jatah, bagaimana dua sisi hidup yang sangat berbeda, dibuat agar kita bela

Eternal Sunshine of The Spotless Mind

"How happy is the blameless vestal's lot?the world forgetting,by the world forgot.Eternal Sunshine of the spotless mind, Each pray'r accepted, and each wish resigned". Alexander Pope Maaf kalo film ini sudah terlalu lama untuk dijadikan sebuah tulisan atau ulasan dalam blog ini. Pastinya, film ini patut untuk dinonton bagi siapa saja yang sedang merasakan hal yang sama atau dalam kasus yang berbeda sekalipun. Menghapus ingatan dalam kepala kita bisa jadi pilihan yang sangat menggoda, walaupun kemudian akan banyak hal yang menjadi dampaknya. Apapun namanya, aktivitas kita berinteraksi dengan orang lain adalah pengalaman yang sangat berharga sebagai makhluk sosial yang kadang asosial. Waktu adalah hal yang menjadi dominan dalam peran keberlangsungan kemampuan memory otak kita untuk mengingat sesuatu hal. Banyak lah kalimat kalimat bijak yang mengarahkan kita untuk yakin bahwa waktu akan bisa menghapus sesuatu tak peduli itu baik atau buruk, itu senang atau baha

The Lucky One

"finding the lights means you must pass through the deepest darkness" Ini pertama kalinya saya mereview film drama bertemakan cinta, yang memenangkan beberapa penghargaan Teen Choice Award. Mungkin akan terdengar sedikit aneh yah, tapi bagaimanapun juga pesona seorang Zac Efron dalam film percintaan tetap saja jadi daya tarik sendiri bagi penggemar remaja hingga dewasa. Dalam film ini, Zac Efron (Logan) memerankan seorang marinir yang baru saja kembali dari perang di Irak dan lawan mainnya Taylor Schiling memerankan Beth. Film ini meneceritakan keberuntungan seorang marinir bernama Logan yang lolos dari maut berulang kali sejak dia menemukan sebuah foto di medan perang, foto seorang perempuan yang tidak pernah dikenalnya. Logan yang terus berusaha mencari dengan menggunakan semua petunjuk yang terdapat dalam foto itu. Akhirnya logan memutuskan untuk berjalan kaki untuk mencari perempuan di dalam foto itu. Sesampainya di sebuah kota bersama anjing peliharaannya,

The Kid With A Bike

Apakah anda pernah melihat atau mungkin bergaul dengan para anak terlantar di jalanan atau panti asuhan?atau hanya sekedar melihat mereka meminta minta di jalanan dengan memasang sedimikian rupa wajah memelas kasih mereka. Ya...fenomena anak yang diterlantarkan oleh orang tua mereka, dapat dengan mudah kita temui di jalanan kota kota besar di Indonesia. Ironisnya Negara ini telah memberikan jaminan kepada anak anak kurang beruntung ini untuk dipelihara oleh negara, in fact, masih banyak saja mereka yang tidak dapat penghidupan yang layak. Kisah pilu anak terlantar di Indonesia sebagai pengantar di atas tidak ada hubungannya sama sekali dengan film arahan Dardene Brothers berjudul The Kid With A Bike. Hanya satu kesamaannya yakni terletak pada eksplorasi tema sederhana tentang kisah seorang anak terlantar. Film yang ditulis dan diarahkan langsung oleh dua kakak beradik Jean Pierre Dardene dan Luc Dardene ini dikemas dengan sangat sederhana dalam sebuah film dengan genre drama. Fil

Go Back

Belajar adalah kehidupan. Hal yang paling berharga ketika kita masih memliki kekuatan untuk menghirup udara gratis dariNya. Belajar dari sebuah kesalahan, mungkin bisa membawa kita menjadi lebih baik dan memahami. Agak sedikit terbalik dengan peristiwa dalam dua hari yang luar biasa. Pengakuan akan sebuah kesalahan yang datangnya mesti saja di sebuah akhir, pembenaran dan pemaafan akan hal itu pastinya akan menjadi hal yang berat. Namun pengakuan akan hal itu membawa kita belajar lebih jauh lagi dalam memahami sesuatu. Berusaha untuk tidak jatuh kepada kelemahan yang sama, dan terus punya H.O.P.E untuk bisa lebih baik. "Sometimes we need to go back, and There is always way to step forward" "Be brave and God May Love"