Apakah anda pernah melihat atau mungkin bergaul dengan para anak terlantar di jalanan atau panti asuhan?atau hanya sekedar melihat mereka meminta minta di jalanan dengan memasang sedimikian rupa wajah memelas kasih mereka. Ya...fenomena anak yang diterlantarkan oleh orang tua mereka, dapat dengan mudah kita temui di jalanan kota kota besar di Indonesia. Ironisnya Negara ini telah memberikan jaminan kepada anak anak kurang beruntung ini untuk dipelihara oleh negara, in fact, masih banyak saja mereka yang tidak dapat penghidupan yang layak.
Kisah pilu anak terlantar di Indonesia sebagai pengantar di atas tidak ada hubungannya sama sekali dengan film arahan Dardene Brothers berjudul The Kid With A Bike. Hanya satu kesamaannya yakni terletak pada eksplorasi tema sederhana tentang kisah seorang anak terlantar. Film yang ditulis dan diarahkan langsung oleh dua kakak beradik Jean Pierre Dardene dan Luc Dardene ini dikemas dengan sangat sederhana dalam sebuah film dengan genre drama. Film yang menyabet gelar the best film dalam Festival Film Cannes ini menyajikan gambar yang sederhana dan mudah untuk dimengerti, dialognya pun sangat natural. Adu akting antara Thomas Dorek sebagai Cyrill dan Cécile De France sebagai Samantha, bisa dibilang kelas jempolan.
The Kid With A Bike berkisah tentang Cyrill (Thomas Dorek), seorang anak yang ditinggalkan oleh kedua orang tuanya dan tinggal disebuah panti asuhan. Cyrill yang tidak percaya ditinggalkan oleh kedua orang tuanya mencoba mencari orang tuanya. Cyrill mencoba menelpon apartemen tempat sebelumnya Cyrill tinggal bersama kedua orang tuanya, Ciril juga mencari sepeda miliknya yang ditinggal di dalam apartemen itu.
Karena penuh tanya Cyrill kemudian kabur dari asrama tempat penampungannya, dan pergi ke apartemen, sesampainya di apartemen Cyrill tidak menemukan ayahnya dan juga sepedanya. Cyrill yang memaksa masuk ke dalam apartemen kemudian disusul oleh seorang staf pengajar dari asramanya. Cyrill kemudian diberi izin masuk untuk masuk ke apartemen tempat ia pernah tinggal untuk mencari sepedanya. Cyrill yang mendapati apartemennya kosong dan tidak menemukan sepedanya kemudian mau kembali pulang ke asramanya.
Keesokan harinya, seorang wanita yang ditemui Cyrill di apartemen kemarin, datang menjenguk dan membawakan sepedanya. Dialah Samantha (Cecile de France), yang datang membawakan Cyrill sepedanya. Samantha menemukan sepeda Cyrill di lingkungan sekitar kompleks apartemennya, dan kemudian membeli sepeda itu. Cyrill yang senang dengan kedatangan Samantha, kemudian meminta Samantha untuk mengizinkannya tinggal bersamanya setiap akhir pekan.
Konflik dalam film ini sangat sederhana, mulai dari adaptasi antara Samantha dan Cyrill, pergaulan Cyrill dengan seorang sahabat barunya yang nakal, dan konflik dengan para anak seusinya di kompleks tempat tinggal Samantha.
Kenakalan kenakalan Cyrill dalam film ini benar mengisahkan dengan sangat tepat salah satu contoh kasus psikologis seorang anak yang ditinggal orang tuanya, bagaimana depresi yang dialami sang anak tanpa kedua orang tuanya.
Lanjut ke cerita dalam film ini, Cyrill yang tinggal bersama Samantha tiap akhir pekan, kemudian mencari keberadaan ayah Cyrill. Setelah bertanya kesana kemari akhirnya Cyrill dan Samantha menemukan sedikit petunjuk dimana harus mencari sang ayah. Setelah bertemu sang ayah, Cyrill akhirnya harus kecewa, karena sang ayah tak ingin lagi bersamanya.
Hari demi hari Cyrill dihabiskannnya di penampungan dan di akhir pekan bersama Samantha. Banyak hal hal menarik disajikan dalam kisah kehidupan seorang Cyrill, mulai bergaul dengan teman barunya yang ternyata seorang anak yang sangat nakal dan melibatkan Cyrill ke dalam sebuah perampokkan. Akibatnya, Cyrill harus menanggung akibat perbuatanya itu dan lagi lagi Samantha datang untuk menolongnya. Dengan sabar Samantha terus coba mengerti sikap Cyrill.
Dia akhir film ini akan ada satu adegan yang sangat menyentuh dan saya tidak habis pikir dibuatnya, mau tahu apa itu silahkan cari dan nonton film ini, mungkin agak sulit untuk mencari film film festival seperti ini di teater. Overall The Kid With a Bike adalah film festival kelas jempolan, yang sanggup mengutarakan fenomena di sekeliling kita dengan sangat sederhana dan membumi.
Jika disuruh menyebutkan siapa aktor favorit saya, Will Smith akan menjadi salah satu yang saya sebutkan setelah Tom Hanks. Bagaimana dengan aktris, jika aktor saya punya banyak jagoan maka saya hanya akan memilih Helena Bonham Carter sebagai aktri favorit saya, Peran Helena dalam Fight Club (1999),Sweeney Todd: The Demon Barber of Fleet Street (2007) dan yang paling baru The King's Speech (2010)membuat saya langsung jatuh cinta pada aktris kelahiran Golders Green, London, empat puluh enam tahun lalu. Kali ini saya akan coba mereview film karya Gabriele Muccino bergenre drama keluarga berjudul The Pursuit of HappYness. Film ini mungkin tidak begitu terkenal seperti The Departed, Apocalypto, Pans Labyrinth, dan Pirates of The Carribean; Dead Man's Chest yang release di tahun yang sama. Film yang diangkat berdasarkan kisah nyata ini ditulis dengan begitu menarik oleh Steve Conrad dari buku yang berjudul sama. Film yang mengisahkan perjalanan hidup Chris Gardner ini diperankan ...
Wah keren filmnya, tenang anak-anak yang "dibuang" orang tuanya
ReplyDelete