Jika jiwa bisa berdoa semaunya
tiap waktu dan tiap saat kepada penciptaNya
jika tangis adalah bentuk pengaduan
jika senandung adalah bentuk kerinduan
Bahagiamu adalah keniscayaan
jika materi tak bernilai apa apa lagi
jika esensi hidup telah kita kecup
maka semua raga pun pergi tak bernilai lagi
Tubuh adalah titipan untuk dinyanyikan
mendayu dayu suara puitisnya terlantu merdu
dia untuk memujamu
melangkah sepanjang jalanmu
mengingat, membayangkan apa yang matamu saksikan
kulitmu rasakan,telingamu dengarkan
biarkan sejiwa menjadi surga
biarkan seraga berjalan
menemuimu suatu hari dan berujar kalimat merdu
aku cinta kepadamu
Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah tulisan dari kawan tentang tes bahasa inggris palsu, dan saya juga tergerak untuk menulis tentang hal yang sama. Menjadi catatan bahwa saya bukan orang yang latar belakang pendidikannya bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, namun sejak kecil saya dekat dengan ilmu bahasa. baik itu bahasa ibu kita bahasa Indonesia ataupun bahasa asing seperti bahasa Inggris. Saya bahkan harus jauh jauh ke Oregon State University untuk sekedar memperbaiki nilai TOEFL walaupun kemudian gak berubah juga (hhhheehee).Terus mencoba Menilik ke tulisan teman sebelumnya, soal tes bahasa inggris yang digunakan pemerintah sebagai syarat penerimaan cpns yang saat ini lagi heboh dimana mana. Masalah yang dijadikan topik bahasa dari tulisan teman saya adalah tentang tes bahasa inggris yang dijadikan persyaratan adalah tes yang palsu. Saya setuju dengan apa yang dikatakan teman itu dalam tulisannya bahwa, birokrat negara ini mungkin terlalu sibuk dengan urusan urusan ya...
Comments
Post a Comment