Skip to main content

Si Bolang


Kisah sederhana dan panjang ini adalah kisah empat orang yang datang dari tempat berbeda yang bertemu di satu bilik apartemen di Jakarta. tiga orang laki laki dan satu perempuan datang dari berbagai latar belakang yang aneh.
Saya memilih kata aneh pasti dengan alasan, berikut biogarfi singkat dari keempat tokoh tadi, saya akan mulai dengan yang paling senior,...
Christy (ditimpuk blackberry sama christy), gadis yang lama menjelajah Jakarta ini, berlatar belakang sastra inggris Universitas Padjajaran, karena sering membolos pada saat kuliah akhirnya nilai IPK nya pun pada saat wisuda 1 digit juga ikut membolos...kerjaanya pun tak kalah aneh, bukannya kerjaan yang dekat dekat dengan dunia bahasa dan pengajaran, christy memilih untuk berkarir di bidang marketing, sebagai account executive (ini dia nih peluncur di media media manapun di dunia, kalo gak ada orang orang Ae mana bisa produksi sebuah tayangan atau sebuah media atau sekedar membayar gaji pegawai), awal karirinya christy bekerja sebagai AE di salah satu tv berita nasional di Jakarta. Beda kerjaan beda rupanya, penampakan christy sebenarnya jauh lebih mirip ke guru guru yang ngajar di sekolahan, yah boleh juga kalo ngajar di taman kanak kanak,

lanjut, tokoh senior ke dua adalah David, lebih muda dari christy di faktor umur namun jelas wajah tidak bisa bohong Christy lebih muda dari David (kalo christy lagi pake baju monyet2nya dan pake ransel, apalagi sambil bawa botol minumnya yang segede galon), nah kalo David ini sebenernya gak ada yang aneh aneh banget, backgroundnya ekonomi kerjaanya enterpreneur sejati, tapi aneh juga bisa jadi penyiar tetep aja gak nyambung, nah dari sini ternyata David membangun banyak relasi dan menstimulusnya untuk menjadi enterpreneur di bidang event organizer. oh ya jangan sampe lupa, David ini kalo ditelisik, dirajut hingga di bordir sejarahnya dia masuk ke dalam sejarah Kerajaan Majapahit (gak tau deh apanya Maha Patih Gajah Mada)

Tokoh ke tiga ketua kalo gak salah yah saya, saya ridho, Maha Patih Ridho, kenapa saya memilih nama keren ini, cerita singkatnya seperti ini, saat bertugas di Manado untuk salah satu stasiun tv swasta nasional, rambut saya mulai panjang dan tidak pernah punya waktu untuk dicukur, sesekali keramas pula, jadi amburadul lah, obat yang sy gunakan untuk terapi penyakit di kepala juga malah membuat saya mengalami kebotakan dini, karena keseringan nguncir rambut panjang yang sejengkal dan membuatnya seperti konde, akhirnya saya semakin lama semakin miriplah dengan penggambaran Maha Patih Gajah Mada, karena suka membaca kisah Gajah Mada lengkaplah suda pemanggilan istilah itu kepada saya. Background edukasi dan kerjaan saya memang tidak aneh tidak seperti para senior diatas.

nah ini dia tokoh ke empat, nama lengkapnya sih Ratno Hadi Sunaryo panggilan Bemo, entah dari mana asal panggilan bemo itu, yang jelas diantara kami bemo lah yang palin muda baik wajah maupun usia, namun soal kisah percintaan bemo paling senior diantara kami semua(peace... bemo), satu lagi gak ada yang kalah rajin bemo, sama kayak bemo dalam artian sebenarnya, apapun situasinya bemo tetap eksis dan terus mencari penumpang bersaing dengan moda transportasi lain di Jakarta.

Kisah kami dimuali dengan pertemua yang tak disangka di satu apartemen di Jakarta di bawah satu bendera perusahaan yang tidak begitu besar, dalam rangka pengerjaan sebuah proyek tour gathering lintas provinsi. Awalnya pasti saling jaga jarak perlahan kami seperti keluarga yang sedang melakukan journey dari satu pulau ke pulau lainnya dengan tujuan senang senang dalam bekerja, atau bekerja dibawa senang saja.

Semoga saya benar dan masih mengingat dengan baik, ikut dalam perjalanan event itu adalah Medan, Brastagi. Di kota ini hal tragis terjadi di depan mata saya dan pengalaman yang tidak terlupakan, salah seorang peserta dalam gathering itu terkean serangan jantung, usai ikutan berjoget bersama dengan peserta lainnya. Ini bukan pertama kalinya saya liputan dan menemukan kematian di depan kamera saya, namun aneh saja ketika acara yang diperuntukan bersantai dan penuh keceriaan akhirnya berakhir duka dengan sebuah kematian. saat ini kami berempat belum begitu dekat, alhasil saya banyak bercerita dengan pak Kiki (ahli otomotif) dan bang syam (cameraman senior).

Semua kota berkesan, bagaimana tidak setelah dua tiga kota pertama kami lewati, kiami berempat semakin dekat layaknya sahabat. sudah jadi rutinitas bagi kami untuk menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan event tersebut setiba kami di sebuah kota. selain itu perburuan MC yang akan dijadikan host pun tidak kalah seru, mulai hunting di facebook (kerjaan bemo dan david), sampe mencari relasi yang kenal dengan penyiar atau orang yang biasa nge mc di kota itu. Selain sibuk dengan segala persiapan di setiap kota tak jarang kami berburu kuliner khas daerah tersebut, kami semua suka makan.

Menginap di satu kamar yang sama berempat sudah menjadi hal yang biasa, Christy pun tak kami hitung lagi sebagai perempuan, christy pun tak keberatan untuk sekamar dengan para lelaki ini. Hal seperti ini terpaksa dilakukan untuk meminimalkan budget, biasalah kepentingan proyek, dan jangan pikir nginapnya di Hotel yang mewah yah, rarely banget. Tapi semua kami nikmati dan syukuri, bagian terpentingnya ialah kami belajar banyak dari semua pengalaman ini.

Banyak hal dan pengalaman menarik yang lucu sampe yang menakutkan, ingat Jogja pasti ingat mas gondrong, driver kami yang selalu melakukan gerak gerik mencurigakan sejak kami pertama bertemu, mulai dari dia ngomong "saya gak usah dibayar, mobilnya aja yang dibayar, sampe mau mandiin christy pake kembang tujuh rupa supaya lancar jodoh katanya (bener gak sih ti?). Ingat Balikpapan, pasti ingat adegan disandera sama yang empunya venue tempat gatheringnya karena dana buat pelunasan telat masuknya, plus venue itu punya petinggi polisi lagi di daerah itu, sudah pada stress semuanya.

Banyaklah hal hal unik yang membuat kami dekat satu sama lain dan menjadikan kami benar benar berpetualang dari pulau sumatera hingga nusa tenggara, benar benar menjadi si Bolang, kata yang kembali saya dengar semalam dari David, yang singgah ke Makassar karena sebuah kerjaan setalah hampir dua tahun kami tidak pernah bertemu. Salam rindu untuk kalian bertiga saudaraku si bolang.

Comments

  1. aakk jadi sedih.. kalo aku ga mungkin keluar kota kalo ga ada kerjaan dan ga ada yg dicari :D, tinggal ketemu kk Gaga aja nih yg belum pernah ;( Semoga kita bisa bertemu di Bali lah :D

    Ratno aka Bemo

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

The Lucky One

"finding the lights means you must pass through the deepest darkness" Ini pertama kalinya saya mereview film drama bertemakan cinta, yang memenangkan beberapa penghargaan Teen Choice Award. Mungkin akan terdengar sedikit aneh yah, tapi bagaimanapun juga pesona seorang Zac Efron dalam film percintaan tetap saja jadi daya tarik sendiri bagi penggemar remaja hingga dewasa. Dalam film ini, Zac Efron (Logan) memerankan seorang marinir yang baru saja kembali dari perang di Irak dan lawan mainnya Taylor Schiling memerankan Beth. Film ini meneceritakan keberuntungan seorang marinir bernama Logan yang lolos dari maut berulang kali sejak dia menemukan sebuah foto di medan perang, foto seorang perempuan yang tidak pernah dikenalnya. Logan yang terus berusaha mencari dengan menggunakan semua petunjuk yang terdapat dalam foto itu. Akhirnya logan memutuskan untuk berjalan kaki untuk mencari perempuan di dalam foto itu. Sesampainya di sebuah kota bersama anjing peliharaannya,

The Pursuit of HappYness

Jika disuruh menyebutkan siapa aktor favorit saya, Will Smith akan menjadi salah satu yang saya sebutkan setelah Tom Hanks. Bagaimana dengan aktris, jika aktor saya punya banyak jagoan maka saya hanya akan memilih Helena Bonham Carter sebagai aktri favorit saya, Peran Helena dalam Fight Club (1999),Sweeney Todd: The Demon Barber of Fleet Street (2007) dan yang paling baru The King's Speech (2010)membuat saya langsung jatuh cinta pada aktris kelahiran Golders Green, London, empat puluh enam tahun lalu. Kali ini saya akan coba mereview film karya Gabriele Muccino bergenre drama keluarga berjudul The Pursuit of HappYness. Film ini mungkin tidak begitu terkenal seperti The Departed, Apocalypto, Pans Labyrinth, dan Pirates of The Carribean; Dead Man's Chest yang release di tahun yang sama. Film yang diangkat berdasarkan kisah nyata ini ditulis dengan begitu menarik oleh Steve Conrad dari buku yang berjudul sama. Film yang mengisahkan perjalanan hidup Chris Gardner ini diperankan

Hara-Kiri: Death of a Samurai

Mungkin masih lekat dalam ingatan kita, bagaimana kisah The Last Samurai (2003) yang dibintangi oleh Tom Cruise dan Ken Watanabe. The Last Samurai banyak mengangkat keadaan kultural dan segala intriknya pada masa transisi pasca restorasi Meiji. Kali ini saya tidak akan membahas apa yang terjadi dalam film The Last Samurai, kali ini saya akan mengangkat hal yang lebih detail tentang kehidupan seorang Samurai pada masa Shogun berkuasa. Hara-Kiri: Death of a Samurai inilah judul film yang akan kita bahas kali ini. Disutradarai oleh Takashi Miike dan berlatar belakang Jepang sebelum restorasi Meiji. Hara-Kiri adalah film yang diangkat dari sebuah novel karya Yasuhiko Takiguchi dengan judul Ibun rônin-ki sedangkan skenario nya ditulis oleh Kikumi Yamagishi. Film yang dibintangi Kôji Yakusho, Eita dan Naoto Takenaka ini diproduksi oleh Recorded Picture Company bekerja sama dengan Sedic International dan Amuse Soft Entertainment dengan durasi hampir dua jam. Bergenre drama film ini menyaji