Skip to main content

Lathifa Muthmainnah

Manado, Saturday, September 5, 2009 at 2:20am

Aku ingin menjadi Matahari yang selalu bisa memberikan sinar di hati yang kucintai…

Aku pun ingin menjadi Bulan dan selalu memberi kelembutan cahaya malamku di hati yang kucintai…
Aku juga ingin menjadi Bumi dan menjadi sumber kehidupan di hati yang kucintai…

Aku ingin menjadi Pohon yang menjadi tempat berpijak dan penyanggah bagi daun yang kucintai…
Aku pun ingin menjadi Daun yang memberikan warna dalam kehidupan pada pohon yang kucintai…
Aku juga ingin menjadi angin Tapi bukan angin yang kencang, melainkan Angin Semilir yang selalu menyejukkan hati yang kucintai…

Bisakah aku……

Aku adalah aku… tidak sekuat Matahari… tidak selembut Bulan… juga tidak seindah Bumi…
Aku adalah aku… tidak sekokoh Pohon… tidak secerah dedaunan… juga tidak sesejuk Angin Semilir…
Aku adalah aku… bukan apa-apa…

Aku hanya manusia yang selalu merindukan tempat dihati yang kucinta…
Aku ingin mencinta yang kucinta… tentu kelak dengan seizin-Nya…

"tulisan ini, dikirimkan oleh seseorang yang kusebut sebagai "Lathifa Muthmainnah"
nama itu begitu pantas untuk disandangnya, seseorang yang sangat dekat datang dariNya dan juga terpisahkan karenaNya, teriring doa sehat walafiat serta kebaikan dan kebajikan selalu menyertainya"

Comments

Popular posts from this blog

The Pursuit of HappYness

Jika disuruh menyebutkan siapa aktor favorit saya, Will Smith akan menjadi salah satu yang saya sebutkan setelah Tom Hanks. Bagaimana dengan aktris, jika aktor saya punya banyak jagoan maka saya hanya akan memilih Helena Bonham Carter sebagai aktri favorit saya, Peran Helena dalam Fight Club (1999),Sweeney Todd: The Demon Barber of Fleet Street (2007) dan yang paling baru The King's Speech (2010)membuat saya langsung jatuh cinta pada aktris kelahiran Golders Green, London, empat puluh enam tahun lalu. Kali ini saya akan coba mereview film karya Gabriele Muccino bergenre drama keluarga berjudul The Pursuit of HappYness. Film ini mungkin tidak begitu terkenal seperti The Departed, Apocalypto, Pans Labyrinth, dan Pirates of The Carribean; Dead Man's Chest yang release di tahun yang sama. Film yang diangkat berdasarkan kisah nyata ini ditulis dengan begitu menarik oleh Steve Conrad dari buku yang berjudul sama. Film yang mengisahkan perjalanan hidup Chris Gardner ini diperankan ...

Eternal Sunshine of The Spotless Mind

"How happy is the blameless vestal's lot?the world forgetting,by the world forgot.Eternal Sunshine of the spotless mind, Each pray'r accepted, and each wish resigned". Alexander Pope Maaf kalo film ini sudah terlalu lama untuk dijadikan sebuah tulisan atau ulasan dalam blog ini. Pastinya, film ini patut untuk dinonton bagi siapa saja yang sedang merasakan hal yang sama atau dalam kasus yang berbeda sekalipun. Menghapus ingatan dalam kepala kita bisa jadi pilihan yang sangat menggoda, walaupun kemudian akan banyak hal yang menjadi dampaknya. Apapun namanya, aktivitas kita berinteraksi dengan orang lain adalah pengalaman yang sangat berharga sebagai makhluk sosial yang kadang asosial. Waktu adalah hal yang menjadi dominan dalam peran keberlangsungan kemampuan memory otak kita untuk mengingat sesuatu hal. Banyak lah kalimat kalimat bijak yang mengarahkan kita untuk yakin bahwa waktu akan bisa menghapus sesuatu tak peduli itu baik atau buruk, itu senang atau baha...

Hara-Kiri: Death of a Samurai

Mungkin masih lekat dalam ingatan kita, bagaimana kisah The Last Samurai (2003) yang dibintangi oleh Tom Cruise dan Ken Watanabe. The Last Samurai banyak mengangkat keadaan kultural dan segala intriknya pada masa transisi pasca restorasi Meiji. Kali ini saya tidak akan membahas apa yang terjadi dalam film The Last Samurai, kali ini saya akan mengangkat hal yang lebih detail tentang kehidupan seorang Samurai pada masa Shogun berkuasa. Hara-Kiri: Death of a Samurai inilah judul film yang akan kita bahas kali ini. Disutradarai oleh Takashi Miike dan berlatar belakang Jepang sebelum restorasi Meiji. Hara-Kiri adalah film yang diangkat dari sebuah novel karya Yasuhiko Takiguchi dengan judul Ibun rônin-ki sedangkan skenario nya ditulis oleh Kikumi Yamagishi. Film yang dibintangi Kôji Yakusho, Eita dan Naoto Takenaka ini diproduksi oleh Recorded Picture Company bekerja sama dengan Sedic International dan Amuse Soft Entertainment dengan durasi hampir dua jam. Bergenre drama film ini menyaji...