Skip to main content

Saving Face


Ini dia film dokumenter pemenang oscar kategori Documentary (short subject) karya perempuan cantik Sharmeen Obaid. Film dokumenter berdurasi kurang dari sejam itu berhasil menyingkirkan empat nominasi lainnya. Dalam film ini Sharmeen Obaid bekerjasama dengan pembuat film dokumenter kenamaan Daniel Junge.

Saving face bukan film pertama Sharmeen Obaid yang memvisualisasikan perlawanan terhadap sebuah penindasan dan pelanggaran terhadap nilai nilai hak asasi manusia. Dengan latar belakang seorang jurnalis Sharmeen Obaid berhasil mengemas film dokumenter ini menjadi begitu menarik.

Saving face menceritakan fenomena memprihatinkan yang terjadi di Pakistan. Hampir tiap tahunnya banyak kasus penyerangan dengan menggunakan air asam (acid) dan paling banyak yang menjadi korban adalah perempuan. Kebanyakan korban tidak bisa melakukan operasi plastik atau operasi rekonstruksi wajah, oleh karenanya banyak dari korban yang hidup sendiri dan diasingkan dari keluarganya. Ironinya para pelaku yang kebanyakan adalh suami, atau orang dekat korban hanya mendapatkan hukuman yang ringan.

Film ini memuat beberapa testimoni dan perjalanan korban untuk medapatkan keadilan, Zakia, perempaun berusia 39 tahun ini menjadi korban oleh suaminya sendiri, setelah Zakia menuntut perceraian kepada suaminya. Zakia terus berusaha dan memperjuangkan keadilan untuk dirinya. Dalam film ini juga dikisahkan perjalanan Zakia dalam menjalani operasi plastik yang dilakukan oleh seorang ahli bedah plastik berkebangsaan Pakistan yang tinggal di London pulang ke kampung halamannya setelah mengetahui fenomena yang terjadi di negaranya.

Tak hanya Zakia yang dikisahkan dalam film ini, ada beberapa korban yang bersaksi dan menceritakan kekerasan yang mereka alami yang datang dari orang orang dekat mereka sendiri. Aktivitas mereka mencari keadilan akan apa yang mereka alami mendapat dukungan dari beberapa NGO dan orang orang yang peduli terhadap kasus mereka.

Di film ini juga dikisahkan bagaimana para korban menjalani persidangan akan kasus mereka. tak hanya itu saja di film ini juga dikisahkan bagaimana seorang tokoh perempuan yang menjadi anggota parlemen di Pakistan memperjuangkan amandemen undang undang dan hukum bagi para pelaku penyerangan dengan menggunakan asam.

Di akhir film ini, Zakia akhirnya mendapatkan keadilan dengan keluarnya putusan pengadilan beradasarkan undang undang baru yang disetujui parlemen. Hasil putusan pengadilan memutuskan hukuman seumur hidup bagi terdakwa.

Comments

Popular posts from this blog

TOEFL :"aku telah berubah"

Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah tulisan dari kawan tentang tes bahasa inggris palsu, dan saya juga tergerak untuk menulis tentang hal yang sama. Menjadi catatan bahwa saya bukan orang yang latar belakang pendidikannya bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, namun sejak kecil saya dekat dengan ilmu bahasa. baik itu bahasa ibu kita bahasa Indonesia ataupun bahasa asing seperti bahasa Inggris. Saya bahkan harus jauh jauh ke Oregon State University untuk sekedar memperbaiki nilai TOEFL walaupun kemudian gak berubah juga (hhhheehee).Terus mencoba Menilik ke tulisan teman sebelumnya, soal tes bahasa inggris yang digunakan pemerintah sebagai syarat penerimaan cpns yang saat ini lagi heboh dimana mana. Masalah yang dijadikan topik bahasa dari tulisan teman saya adalah tentang tes bahasa inggris yang dijadikan persyaratan adalah tes yang palsu. Saya setuju dengan apa yang dikatakan teman itu dalam tulisannya bahwa, birokrat negara ini mungkin terlalu sibuk dengan urusan urusan ya...

The Lucky One

"finding the lights means you must pass through the deepest darkness" Ini pertama kalinya saya mereview film drama bertemakan cinta, yang memenangkan beberapa penghargaan Teen Choice Award. Mungkin akan terdengar sedikit aneh yah, tapi bagaimanapun juga pesona seorang Zac Efron dalam film percintaan tetap saja jadi daya tarik sendiri bagi penggemar remaja hingga dewasa. Dalam film ini, Zac Efron (Logan) memerankan seorang marinir yang baru saja kembali dari perang di Irak dan lawan mainnya Taylor Schiling memerankan Beth. Film ini meneceritakan keberuntungan seorang marinir bernama Logan yang lolos dari maut berulang kali sejak dia menemukan sebuah foto di medan perang, foto seorang perempuan yang tidak pernah dikenalnya. Logan yang terus berusaha mencari dengan menggunakan semua petunjuk yang terdapat dalam foto itu. Akhirnya logan memutuskan untuk berjalan kaki untuk mencari perempuan di dalam foto itu. Sesampainya di sebuah kota bersama anjing peliharaannya, ...

Eternal Sunshine of The Spotless Mind

"How happy is the blameless vestal's lot?the world forgetting,by the world forgot.Eternal Sunshine of the spotless mind, Each pray'r accepted, and each wish resigned". Alexander Pope Maaf kalo film ini sudah terlalu lama untuk dijadikan sebuah tulisan atau ulasan dalam blog ini. Pastinya, film ini patut untuk dinonton bagi siapa saja yang sedang merasakan hal yang sama atau dalam kasus yang berbeda sekalipun. Menghapus ingatan dalam kepala kita bisa jadi pilihan yang sangat menggoda, walaupun kemudian akan banyak hal yang menjadi dampaknya. Apapun namanya, aktivitas kita berinteraksi dengan orang lain adalah pengalaman yang sangat berharga sebagai makhluk sosial yang kadang asosial. Waktu adalah hal yang menjadi dominan dalam peran keberlangsungan kemampuan memory otak kita untuk mengingat sesuatu hal. Banyak lah kalimat kalimat bijak yang mengarahkan kita untuk yakin bahwa waktu akan bisa menghapus sesuatu tak peduli itu baik atau buruk, itu senang atau baha...