Skip to main content

In Time

Bagaimana jika di masa depan, uang akan digantikan dengan waktu sebagai nilai tukar?Dan semua orang akan berhenti menua di usia 25 tahun?Namun untuk itu anda harus tetap bekerja untuk mendapatkan kehidupan anda yang dibayar dengan menggunakan durasi. Anda akan membeli sesuatu dengan menggunakan durasi hidup yang anda miliki dari bekerja. Membayar litrik, membeli makanan dan minuman, mungkin hingga ongkos parkir anda harus bayar dengan durasi waktu hidup anda. Jika durasi hidup anda habis maka anda akan tutup usia. Uang sebagai alat tukar akan digantikan dengan durasi hidup anda.
Seperti itulah ide besar dari film produksi Regency Enterprises yang berdurasi 109 menit ini. Dibintangi oleh bintang muda cantik yang bermain di film musikal, Mama Mia, Amanda Seyfried yang berperan sebagai Sylivia Weis. Sylvia Weis adalah anak orang kaya yang memiliki durasi hidup yang lama, ayahnya seorang pemilik bank waktu dan memiliki lebih dari sejuta tahun waktu untuk hidup. Justin Timberlake yang berperan sebagai Will Salas dikisahakan menjadi seorang pemuda yang datang dari keluarga miskin dan punya durasi hidup yang singkat, oleh karenanya Will Salas harus tetap bekerja untuk bisa tetap hidup. Jangan membayangkan satu gambar pun tentang dompet atau uang kertas atau koin di film yang disutradarai oleh Andrew Niccol ini, karena di film ini uang digantikan dengan durasi dan durasi tersebut dapat terlihat di lengan kiri masing masing orang
Will Salas tinggal bersama ibunya di sebuah apartemen kecil, suatu hari saat ulang tahun ibunya yang ke-50 tahun, Rachel Salas memberikan waktu kepada anaknya untuk sekedar membeli makan siang, walaupun durasi Rachel hanya sedikit. Will Salas sehari harinya bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik, pada hari ulang tahun ibunya itu, Will dan ibunya masing masing pergi bekerja ditempat yang berbeda. Will kemudia berangkat bekerja dan sepulang kerja seperti biasanya Will dan kawannya pergi ke bar. Di Sebuah bar ini Will bertemu orang yang memliki durasi seabad, durasi sebanyak ini menjadi hal yang aneh di kawasan tempat tinggal Will. Will kemudian menghampiri orang itu Henry Hamilton yang diperankan oleh Matt Bomer dan menolongnya dari perampok. Henry Hamilton yang mulai bosa hidup terlalu lama kemudian memberikan semua waktunya kepada will disaat Will tertidur dan menyisakan 30 detik untuk dirinya sendiri dan kemudian bunuh diri.
"Ada Saatnya Kau Mulai Bosan, Pikiranmu Lelah Meskipun Tubuhmu Tidak, Saat Itulah Kami Ingin Mati dan Kami Membutuhkannya"
Will yang terbagun mendapati dirinya memliki durasi seabad di lengannya dan tidak menemukan Henry yang bersiap bunh diri.. Setelah mendapati Henry bunuh diri Will kemudia pergi ke rumah sahabatnya Borel (Johnny Galecki), untuk memberi tahu kejadian tersebut dan memberika dirasi sepuluh tahun kepada sahabatnya itu. Will pun bergegas pulang menemui ibunya. Setelah cukup lama menunggu Will tak kunjung jumpa dengan ibunya yang mendapatkan masalah. Will yang sudah punya firasat tentang masalah yang menimpa ibunya juga berlari mencari ibunya dan mereka kemudian bertemu di sebuah jalan dalam keadaan Rachel yang tinggal punya durasi dalam hitunga detik, namun ternyata usaha Will untuk berlari sekuat tenaga menemui ibunya berakhir duka, Rachel akhirnya mati karena kehabisan durasi.
Will yang memilki durasi se abad dan dengan amarah serta dendam atas kematian ibunya yang kehabisan waktu, Will kemudian pergi kota New Geenich untuk menghancurkan sistem waktu. Di kota inilah Will kemudian bertemu dengan Sylvia Weis. Will menjadikan modal waktu se abadnya untuk berjudi. Ayah Sylvia yang seorang pemilik bank yang kaya raya menjadi lawan main judi Will. Will yang memenangi judi malam itu kemudian diperkenalkan kepada Sylvia dan diajak untuk hadir ke sebuah pesta.
Dilain cerita Hensry hamilton yang ditemukan tewas oleh Polisi, mencurigai Will sebagai pembunuh Henry. Will pun dilacak keberadaannya oleh Polisi. Adalah Raymond Leon yang diperankan oleh Cillian Murphy yang menginvestigasi kasus kematian Hanry. Setelah melacaknya Raymond kemudian membekuk Will di acara pesta tadi dan menyita semua waktu will dan hanya menyisakan dua jam untuk will sebagai waktu pemulangan Will ke daerah asalnya. Will yang tidak ingin misinya hancur, kemudia menyandera Sylvia untuk membebeaskan diri dari penangkapan itu. Will dan Sylvia kemudia terlibat aksi kejar kejaran dengan Raymond. Sylvia yang sedari awal jatuh hati pada Will kemudian membantu Will untuk melanjutkan misinya untuk menghancurkan sistem waktu. Dibantu Sylvia, Will kemudian merampok bank bank waktu milik keluarga Sylvia dan memberikan hasil rampokannya kepada semua orang.Bukan hanya bank bank saja, sumber kekayaan terbesar keluarga Sylvia juga ikut dirampok oleh Will, alhasil sistem waktu mulai kacau dan kepanikan mulai terjadi di berbagai kota.
Di bagian akhir film ini, Raymond yang terus berushaa mengejar Will dan Sylvia akhirnya mati kehabisan waktu saat akan menangkap Will dan Sylvia. Selanjutnya Will dan Sylvia terus hidup untuk melakukan kerusakan total pada seluruh sistem waktu yang ada.
Film yang bergenre science fiction ini, secara keseluruhan tidak begitu banyak menampilkan teknologi teknolgi canggih masa depan, namun lebih mengambil porsi untuk memainkan emosi penonton akan seperti apa kejadian dalam film ini jika terjadi di kehidupan nyata. Mungkin tidak ada lagi yang berkeinginan untuk hidup abadi, sungguh ternyata dalam film ini bagi siapapun yang memliki segalanya akan kehabisan segalanya pula ketika waktu itu datang.

Comments

Popular posts from this blog

The Pursuit of HappYness

Jika disuruh menyebutkan siapa aktor favorit saya, Will Smith akan menjadi salah satu yang saya sebutkan setelah Tom Hanks. Bagaimana dengan aktris, jika aktor saya punya banyak jagoan maka saya hanya akan memilih Helena Bonham Carter sebagai aktri favorit saya, Peran Helena dalam Fight Club (1999),Sweeney Todd: The Demon Barber of Fleet Street (2007) dan yang paling baru The King's Speech (2010)membuat saya langsung jatuh cinta pada aktris kelahiran Golders Green, London, empat puluh enam tahun lalu. Kali ini saya akan coba mereview film karya Gabriele Muccino bergenre drama keluarga berjudul The Pursuit of HappYness. Film ini mungkin tidak begitu terkenal seperti The Departed, Apocalypto, Pans Labyrinth, dan Pirates of The Carribean; Dead Man's Chest yang release di tahun yang sama. Film yang diangkat berdasarkan kisah nyata ini ditulis dengan begitu menarik oleh Steve Conrad dari buku yang berjudul sama. Film yang mengisahkan perjalanan hidup Chris Gardner ini diperankan ...

Eternal Sunshine of The Spotless Mind

"How happy is the blameless vestal's lot?the world forgetting,by the world forgot.Eternal Sunshine of the spotless mind, Each pray'r accepted, and each wish resigned". Alexander Pope Maaf kalo film ini sudah terlalu lama untuk dijadikan sebuah tulisan atau ulasan dalam blog ini. Pastinya, film ini patut untuk dinonton bagi siapa saja yang sedang merasakan hal yang sama atau dalam kasus yang berbeda sekalipun. Menghapus ingatan dalam kepala kita bisa jadi pilihan yang sangat menggoda, walaupun kemudian akan banyak hal yang menjadi dampaknya. Apapun namanya, aktivitas kita berinteraksi dengan orang lain adalah pengalaman yang sangat berharga sebagai makhluk sosial yang kadang asosial. Waktu adalah hal yang menjadi dominan dalam peran keberlangsungan kemampuan memory otak kita untuk mengingat sesuatu hal. Banyak lah kalimat kalimat bijak yang mengarahkan kita untuk yakin bahwa waktu akan bisa menghapus sesuatu tak peduli itu baik atau buruk, itu senang atau baha...

Hara-Kiri: Death of a Samurai

Mungkin masih lekat dalam ingatan kita, bagaimana kisah The Last Samurai (2003) yang dibintangi oleh Tom Cruise dan Ken Watanabe. The Last Samurai banyak mengangkat keadaan kultural dan segala intriknya pada masa transisi pasca restorasi Meiji. Kali ini saya tidak akan membahas apa yang terjadi dalam film The Last Samurai, kali ini saya akan mengangkat hal yang lebih detail tentang kehidupan seorang Samurai pada masa Shogun berkuasa. Hara-Kiri: Death of a Samurai inilah judul film yang akan kita bahas kali ini. Disutradarai oleh Takashi Miike dan berlatar belakang Jepang sebelum restorasi Meiji. Hara-Kiri adalah film yang diangkat dari sebuah novel karya Yasuhiko Takiguchi dengan judul Ibun rônin-ki sedangkan skenario nya ditulis oleh Kikumi Yamagishi. Film yang dibintangi Kôji Yakusho, Eita dan Naoto Takenaka ini diproduksi oleh Recorded Picture Company bekerja sama dengan Sedic International dan Amuse Soft Entertainment dengan durasi hampir dua jam. Bergenre drama film ini menyaji...