Harusnya teori simulasi yang saya dengar semalam bisa diaplikasikan tidak hanya dalam terapan keilmuan. Representasi citra harusnya tidak dijadikan topeng untuk bertindak, bersosialisasi atau mengeluarkan pernyataan. Parahnya sudah kampanye perang pun telag ditabuh alhasil semua siap untuk berperang, jadi kalau diibaratkan perang dengan melibatkan ribuan bahkan jutaan orang sudah pastilah semua menggunakan baju besi dan pelindung kepala dari baja. Ya...tidak terlihat bagian mana lagi yang original dari bentuk tubuh manusia semua memproteksi diri masing masing demi keselamatan. Usaha usaha demikian lazim untuk mempertahankan diri, sekali lagi demi citra yang baik, putih, suci layaknya malaikat.
Raut wajah hingga senyuman pun ternyata sama langkahnya, tangis dan senyum tak ada bedanya lagi semua adalah representasi dari niatan busuk bukan apa adanya. Bagaimana bisa kebohongan daun raut wajah serta perilaku tidak sama lagi, jika ditanya kepada otak mungkin dia akan memilih untuk meninggalkan jasad manusia manusia palsu. Sekedar sapa dan tanya kunjung tak bernilai apapun lagi selain sebuah citra, tidak ada ketulusan yang bisa menggenggam lagi, semua dalam dompet citra dan tabung reaksi kimia senyum.
Gambar mengajarkanku banyak hal aktivitas preview menjadi obat penawar kekecewaan yang besar akan sebuah kepalsuan yang terus menerus kolosal dalam sebuah dunia yang penuh tangah dan bau badan manusia.
Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah tulisan dari kawan tentang tes bahasa inggris palsu, dan saya juga tergerak untuk menulis tentang hal yang sama. Menjadi catatan bahwa saya bukan orang yang latar belakang pendidikannya bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, namun sejak kecil saya dekat dengan ilmu bahasa. baik itu bahasa ibu kita bahasa Indonesia ataupun bahasa asing seperti bahasa Inggris. Saya bahkan harus jauh jauh ke Oregon State University untuk sekedar memperbaiki nilai TOEFL walaupun kemudian gak berubah juga (hhhheehee).Terus mencoba Menilik ke tulisan teman sebelumnya, soal tes bahasa inggris yang digunakan pemerintah sebagai syarat penerimaan cpns yang saat ini lagi heboh dimana mana. Masalah yang dijadikan topik bahasa dari tulisan teman saya adalah tentang tes bahasa inggris yang dijadikan persyaratan adalah tes yang palsu. Saya setuju dengan apa yang dikatakan teman itu dalam tulisannya bahwa, birokrat negara ini mungkin terlalu sibuk dengan urusan urusan ya...
Comments
Post a Comment