Skip to main content

Cerita Akhir September

Selalu saja menariknya hidup laksana anak panah yang dilepas dari busurnya. Melesat begitu cepat nyaris tanpa ada yang bisa melihat. Sayangnya manisnya hidup sungguh ternoda hina dengan perilaku manusia yang kian hari tak kian syukur, makin kufur. Minimal ada introspkesi dari setiap hari hidup yang kita jalani, baik buruknya semoga membawa kita menjadi pribadi yang mendekati sempurna. September menjadi bulan yang sangat bahagia sangat ceria dan istimewa, berbagai peristiwa terjadi untuk dilalui dan dinikmati sert pastinya disyukuri. Berlalu begitu saja?pastinya tidak ada hal yang akan membuat hari demi hari itu terasa begitu lama, begitu lambat, begitu menyiksa kadang menyisakan titik iman paling akhir, tetes darah terakhir yang menetes dari pembuluh pembuluh darah. Dialah masalah dengan segala lika likunya. Tanpa diundang atau ingin sekedar mendekatinya, masalah akan mendatangi kita kapanpun waktunya persis sama dengan saudara kandungnya "solusi". Masalah tidak seperti segelas kopi susu yang panas yang hanya butuh menunggu dan meniup untuk bisa menikmatinya teguk demi teguk. Masalah ingin diperhatikan, mendpaatkan porsi lebih dari rutinitas yang kita lakukan sehari harinya. Masalah itu haus perhatian namun kadang memberi sedikit efek sakit di kepala bahkan kadang di hati. cara cara unik manusia dengan segala kemampuan serta kelebihannya dibanding makhluk ciptaan lainnya menjadi bahan baku untuk memuaskan masalah agar bisa makan dengan lahapnya dan berisitirahat dengan tenang. Namun jangan pikir masalah akan selamanya pergi, masalah hanya istirhata sejenak setelah menggerogoti perhatian kepala dan hati kita. Yah bagi yang tidak kuat mungkin bisa rusak otak a.k.a gila atau bahkan sekedar sakit jiwanya. Pokoknya masalah tidak akan pernah pergi untuk abadi, manusialah yang pergi dengan abadi untuk hanya menumpang lewat di dunia yang sudah diciptakan dengan berbagai masalahnya. Jadi manusia manusia tangguh itu sebuah pilihan, buat orang orang terpilih. Ajang tanding bagi para pemikir atau orang orang yang ikhlas menggunakan pikirannya, ajang simulasi bagi para perasa atau orang orang yang bisa dengan baik menggunakan perasaannya, ajang uji nyali bagi yang berani, memahami kesendiriannya dan memahami jika ada kekuatan besar dibelakangnya. Sebuah harapan akan abadi bagi yang setia padaNya.

Comments

Popular posts from this blog

The Pursuit of HappYness

Jika disuruh menyebutkan siapa aktor favorit saya, Will Smith akan menjadi salah satu yang saya sebutkan setelah Tom Hanks. Bagaimana dengan aktris, jika aktor saya punya banyak jagoan maka saya hanya akan memilih Helena Bonham Carter sebagai aktri favorit saya, Peran Helena dalam Fight Club (1999),Sweeney Todd: The Demon Barber of Fleet Street (2007) dan yang paling baru The King's Speech (2010)membuat saya langsung jatuh cinta pada aktris kelahiran Golders Green, London, empat puluh enam tahun lalu. Kali ini saya akan coba mereview film karya Gabriele Muccino bergenre drama keluarga berjudul The Pursuit of HappYness. Film ini mungkin tidak begitu terkenal seperti The Departed, Apocalypto, Pans Labyrinth, dan Pirates of The Carribean; Dead Man's Chest yang release di tahun yang sama. Film yang diangkat berdasarkan kisah nyata ini ditulis dengan begitu menarik oleh Steve Conrad dari buku yang berjudul sama. Film yang mengisahkan perjalanan hidup Chris Gardner ini diperankan

The Lucky One

"finding the lights means you must pass through the deepest darkness" Ini pertama kalinya saya mereview film drama bertemakan cinta, yang memenangkan beberapa penghargaan Teen Choice Award. Mungkin akan terdengar sedikit aneh yah, tapi bagaimanapun juga pesona seorang Zac Efron dalam film percintaan tetap saja jadi daya tarik sendiri bagi penggemar remaja hingga dewasa. Dalam film ini, Zac Efron (Logan) memerankan seorang marinir yang baru saja kembali dari perang di Irak dan lawan mainnya Taylor Schiling memerankan Beth. Film ini meneceritakan keberuntungan seorang marinir bernama Logan yang lolos dari maut berulang kali sejak dia menemukan sebuah foto di medan perang, foto seorang perempuan yang tidak pernah dikenalnya. Logan yang terus berusaha mencari dengan menggunakan semua petunjuk yang terdapat dalam foto itu. Akhirnya logan memutuskan untuk berjalan kaki untuk mencari perempuan di dalam foto itu. Sesampainya di sebuah kota bersama anjing peliharaannya,

Hara-Kiri: Death of a Samurai

Mungkin masih lekat dalam ingatan kita, bagaimana kisah The Last Samurai (2003) yang dibintangi oleh Tom Cruise dan Ken Watanabe. The Last Samurai banyak mengangkat keadaan kultural dan segala intriknya pada masa transisi pasca restorasi Meiji. Kali ini saya tidak akan membahas apa yang terjadi dalam film The Last Samurai, kali ini saya akan mengangkat hal yang lebih detail tentang kehidupan seorang Samurai pada masa Shogun berkuasa. Hara-Kiri: Death of a Samurai inilah judul film yang akan kita bahas kali ini. Disutradarai oleh Takashi Miike dan berlatar belakang Jepang sebelum restorasi Meiji. Hara-Kiri adalah film yang diangkat dari sebuah novel karya Yasuhiko Takiguchi dengan judul Ibun rônin-ki sedangkan skenario nya ditulis oleh Kikumi Yamagishi. Film yang dibintangi Kôji Yakusho, Eita dan Naoto Takenaka ini diproduksi oleh Recorded Picture Company bekerja sama dengan Sedic International dan Amuse Soft Entertainment dengan durasi hampir dua jam. Bergenre drama film ini menyaji