Paris, beri saya kesempatan sehari di kota ini dan saya yakin saya akan nongkrong sepanjang hari di tempat bernama Montmartre. Mungkin tidak sekeren atau terkenal seperti Eifel. Montmartre adalah sebuah kawasan yang dipenuhi dengan hal hal yang bertemakan seni dan budaya. Apa hubungannya dengan Midnight in Paris?yah, film arahan sutradara senior langganan Oscar, Woody Allen ini berlatar belakang kota Paris, Perancis. Film dengan genre drama komedi ini mengeksplorasi keindahan kota paris di scene awalnya, bagaimana menariknya kota ini dengan segala kemegahan arsitekturnya, keteraturan dan pesona lainnya.
Midnight in Paris berhasil membawa Woody Allen sebagai yang terbaik dalam ajang Oscar 2012 untuk Best writing/original screenplay dan masuk nominasi dalam best directing di tahun yang sama. Adalah Owen Wilson dan Rachel McAdams yang beradu peran dalam film berdurasi 95 menit ini. Midnight in Paris mengisahkan tentang dua pasangan Gil (Owen Wilson) dan Inez (Rachel McAdams) yang berlibur ke Paris bersama keluarganya. Gil yang sangat tergila gila dengan keindahan kota Paris mencoba meyakinkan tunangannya itu untuk tinggal dan menetap di Paris bersamanya, namun Inez lebih memilih untuk kembali ke Amerika.
Mereka pun akhirnya memilih untuk tidak berdebat soal itu dan mereka pun jalan masing masing selama di Paris. Gil adalah seorang penulis, yang sedang merampungkan sebuah novelnya. Ketika sedang berjalan jalan di tengah kota Paris di malam hari, Gil yang sedang mabuk berat kemudian bertemu dengan segerombolan orang yang nyatanya adalah
para penulis, seniman dan tokoh tokoh terkenal Perancis zaman dulu, seperti Scott dan Zelda Fizgerald, Pablo Picasso, Salvador Dali, Ernest Hemingway, Luis Buneul hingga TS Elliot. Hal ini membuat Gil Pender begitu senang dan bersemangat untuk kembali melanjutkan untuk menuliskan novelnya dan terus mendapatkan kritik dari para tokoh tokoh idolnya itu.
Woody Allen sukses menghipnotis penonton untuk terbawa ke beberapa dekade yang lalu di kota yang cantik itu. Pemilihan setting lokasi dan properti yang lengkap menambah film ini begitu syahdu, apalagi adegan terakhir film ini menjadi scene pamungkas dengan, bagaimana tidak eksotika kota paris dibumbui dengan indahnya hujan malam hari. Bumbu cinta dalam film ini kemudian tidak mendominasi film ini begitu banyak, malah keanehan yang dialami Gil lebih menarik untuk disimak, th sudah bisa tebak bahwa akhirnya Gil tidak akan melanjutkan hubungannya dengan Inez yang jelas tidak sepaham soal hidup dengannya.
Gil lebih memilih untuk bersama seorang wanita yang baru ditemuinya di Paris, dialah Carol (Nina Arianda), seorang penjaga toko seni dan musik di daerah Montmarte Paris, yang baru beberapa kali bertemu dengan Gil. Di akhir film Gil dan Carol berjalan bersama di bawah guyuran hujan dan temaram kota Paris yang indah
"actualy, Paris is the most beautiful when the rain"
Mungkin masih lekat dalam ingatan kita, bagaimana kisah The Last Samurai (2003) yang dibintangi oleh Tom Cruise dan Ken Watanabe. The Last Samurai banyak mengangkat keadaan kultural dan segala intriknya pada masa transisi pasca restorasi Meiji. Kali ini saya tidak akan membahas apa yang terjadi dalam film The Last Samurai, kali ini saya akan mengangkat hal yang lebih detail tentang kehidupan seorang Samurai pada masa Shogun berkuasa. Hara-Kiri: Death of a Samurai inilah judul film yang akan kita bahas kali ini. Disutradarai oleh Takashi Miike dan berlatar belakang Jepang sebelum restorasi Meiji. Hara-Kiri adalah film yang diangkat dari sebuah novel karya Yasuhiko Takiguchi dengan judul Ibun rônin-ki sedangkan skenario nya ditulis oleh Kikumi Yamagishi. Film yang dibintangi Kôji Yakusho, Eita dan Naoto Takenaka ini diproduksi oleh Recorded Picture Company bekerja sama dengan Sedic International dan Amuse Soft Entertainment dengan durasi hampir dua jam. Bergenre drama film ini menyaji...
Comments
Post a Comment