Tidak ada yang sanggup memastikan kapan turunnya hujan, dimana tetes tetes airnya akan jatuh, seberapa deras hujan akan turun, atau seberapa gelap langit saat kita beratapkan langit nanti. Adakah yang menghafal tapak kakinya, seberapa jauh yang pernah kita langkahkan, untuk apa dan hendak kemana kita masa itu, adakah yang mengingat bagaimana betuk kerikil bahkan batu batu di jalan yang tidak sepenuhnya aspal hitam atau genangan air yang ukurannya tidak tentu. sejauh mana masa itu kita memandang, melihat menerobos satu persatu warna cahaya, atau kita hanya menutup mata atau membelalak kosong tanpa konsentrasi, menyerap sebanyak banyaknya cahaya hanya sekedar untuk membuat mata terbuka agar dikiranya hidup dan belum mati. Pastinya jenuh yang mengantar pada hal yang baru, pastinya bosan mengantar ke langit yang lebih biru, pastinya lelah berteman dengan kelam tumpukan awan hitam yang menggantung di langit. Berpaling dan mengelak, berharap hujan tak membawa basah, atau terik membawa k...