Bunyi bunyian pagi tidak ada yang berubah, shading matahari pagi menjadi sentuhan pertama yang menakjubkan, bersama kulit yang mulai menghangat hmmmmmm...its already morning and life begin.
Apa yang berganti hari ini, hanya ada satu hal yangvselalu berubah tiap harinya, itu adalah kita, saya, anda atau manusia itu sendiri. Semua hal tetap sama seperti aktivitas kita menghirup O2 gratis dari udara plus bonusnya belaian angin mesra. Manusia memiliki durasi hidup yang sebentar, dan semua yang menyokongnya akan tetap kekal, tetap seperti pertama diciptakan. Beda halnya dengan manusia, atau wujud badaniahnya yang berupa daging dagingan yang melapis struktur kapur solid, detik demi menitnya, jam demi harinya, hari demi bulannya dan bulan demi tahunnya tubuh ini akan usang, renta rapuh bagai bambu hijau yangvterus menerus dipanasi yang saatnya akan lapuk menjadi santapan rayap.
Kapan waktu itu akan datang, semua kita sedang mengantri, berbaris rapi di depan loket yang sama. In line please...sabar, perlahan namun pasti akan ada waktu untuk kita tiba tepat di depan loket dan disapa oleh sang penjaga.
Apalagi yg lebih menarik dari menunggu, life is about waiting...banyak hal yg bisa ajarkan kita bagaimana menunggu, dan pastinya perlu upgrade kesabaran untuk bisa melakukannya.
Teruntuk keluarga, saudara, sahabat dan putri serta istananya, adalah hal yang luar biasa berproses ditemani oleh kesabaran dari kaluan semua. Teriring doa dan pengharapan serta permohonan maaf serta permohonan menukar diri ini dengan kebahagian kalian semua adalah pencapaian yg tidak terkira dan tak dapat dinilai oleh apapun. Madakaripura Hamukti Moksa
Mungkin masih lekat dalam ingatan kita, bagaimana kisah The Last Samurai (2003) yang dibintangi oleh Tom Cruise dan Ken Watanabe. The Last Samurai banyak mengangkat keadaan kultural dan segala intriknya pada masa transisi pasca restorasi Meiji. Kali ini saya tidak akan membahas apa yang terjadi dalam film The Last Samurai, kali ini saya akan mengangkat hal yang lebih detail tentang kehidupan seorang Samurai pada masa Shogun berkuasa. Hara-Kiri: Death of a Samurai inilah judul film yang akan kita bahas kali ini. Disutradarai oleh Takashi Miike dan berlatar belakang Jepang sebelum restorasi Meiji. Hara-Kiri adalah film yang diangkat dari sebuah novel karya Yasuhiko Takiguchi dengan judul Ibun rônin-ki sedangkan skenario nya ditulis oleh Kikumi Yamagishi. Film yang dibintangi Kôji Yakusho, Eita dan Naoto Takenaka ini diproduksi oleh Recorded Picture Company bekerja sama dengan Sedic International dan Amuse Soft Entertainment dengan durasi hampir dua jam. Bergenre drama film ini menyaji...
Comments
Post a Comment